BeritaOrganisasiPekanbaru

Umri Gelar Tasyakuran Milad ke-17 dan Peringati 116 Tahun Muhammadiyah, Santuni Anak Yatim

×

Umri Gelar Tasyakuran Milad ke-17 dan Peringati 116 Tahun Muhammadiyah, Santuni Anak Yatim

Sebarkan artikel ini

Pekanbaru,Sinarriau.com – Universitas Muhammadiyah Riau (Umri) dengan khidmat merayakan Miladnya yang ke-17 bertepatan dengan 116 tahun Hijriyah berdirinya Persyarikatan Muhammadiyah.

Acara tasyakuran yang sarat makna ini diselenggarakan di Lobi Gedung Rektorat Kampus Utama Umri, Jalan Tuanku Tambusai, pada Kamis (5/6/2025) petang. Momen spesial ini turut diisi dengan kegiatan santunan puluhan anak yatim, wujud kepedulian Umri terhadap sesama.

Kegiatan ini dihadiri oleh jajaran penting seperti Ketua dan Anggota Badan Pembina Harian (BPH) Umri, para Wakil Rektor, Pimpinan Wilayah (PW) Muhammadiyah Riau, Pimpinan Organisasi Otonom (Ortom) Muhammadiyah Tingkat Wilayah Riau, seluruh civitas akademika dan keluarga besar Umri. Kebahagiaan acara semakin lengkap dengan kehadiran puluhan anak yatim piatu dari keluarga besar Umri, masyarakat sekitar kampus, serta panti asuhan Muhammadiyah dan Aisyiyah.

Refleksi 17 Tahun Umri dan Komitmen Menuju Keunggulan

Dalam sambutannya, Wakil Rektor III Umri, Dr. Jufrizal Syahri, M.Si., yang mewakili Rektor Umri, menyampaikan apresiasi mendalam kepada seluruh civitas akademika dan tamu undangan atas partisipasi dalam acara yang penuh berkah ini. Beliau berharap bahwa melalui program-program seperti ini, seluruh jajaran pimpinan dan civitas akademika Umri dapat terus mendukung visi universitas untuk menjadi unggul, Islami, dan berkemajuan.

“Mudah-mudahan apa yang kita lakukan hari ini mendapat berkah dari Allah SWT, serta kehadiran civitas akademika Umri dapat mendukung terwujudnya visi Umri sebagai universitas yang unggul, Islami, dan berkemajuan,” ujar Dr. Jufrizal. “Untuk itu, kita sejenak merenungkan rasa syukur atas perjalanan Umri selama 17 tahun terakhir.”

Dr. Jufrizal juga menekankan bahwa pembangunan dan pengembangan kampus adalah upaya kolektif. Ia menegaskan bahwa fondasi yang ditanam hari ini akan menjadi penentu arah masa depan Umri, baik dari sisi akademik maupun kontribusi sosial di masyarakat.

“Angka 17 adalah angka yang sangat berarti, khususnya bagi generasi muda. Ini adalah fase peralihan menuju kedewasaan, begitu juga dengan kampus kita yang saat ini tengah berkembang menuju kemajuan yang lebih besar,” jelasnya. “Kami ingin Umri benar-benar terasa manfaatnya bagi semua kalangan, terutama masyarakat di sekitar kampus.”

Milad Bertepatan dengan Hari Arafah dan Semangat Muhammadiyah

Ketua BPH Umri, Prof. Dr. M. Nazir, M.A., menyampaikan pesan penuh makna dalam tasyakuran Milad ke-17 Umri yang bertepatan dengan Hari Arafah, 9 Dzulhijjah 1446 H. “Di hari yang mulia ini, kita diberi kesempatan oleh Allah SWT untuk berpuasa dan berkumpul dalam suasana penuh syukur dan keberkahan. Semoga setiap niat dan langkah kita hari ini bernilai ibadah di sisi-Nya,” ungkap Prof. Nazir.

Beliau juga mengingatkan bahwa peringatan Milad Umri ke-17 bertepatan dengan momen besar lainnya, yaitu 116 tahun Hijriyah berdirinya Persyarikatan Muhammadiyah. “Ini bukan hanya perayaan seremonial, tetapi juga bentuk refleksi atas sejarah panjang perjuangan Muhammadiyah dalam membangun pendidikan, umat, serta bangsa, dan Umri ada dalam bagian itu,” tambahnya.

Prof. Nazir turut mengapresiasi berbagai capaian Umri dan menyampaikan harapan besar agar Umri terus mengalami kemajuan yang berkelanjutan. “Kemajuan demi kemajuan yang telah diperjuangkan bersama, Alhamdulillah, membawa kita pada tahap yang membanggakan hari ini. Namun, perjuangan kita belum selesai. Tahniah untuk kita semua — mari terus bergerak menuju Umri yang lebih unggul dan bermanfaat bagi masyarakat luas,” pungkasnya.

Umur 17 Tahun: Buah dari “Kalimah Thayyibah”

Dalam suasana penuh syukur dan semangat reflektif, Dr. H. Sutarmo, M.A., mewakili PW Muhammadiyah Riau, menyampaikan sambutan yang menggarisbawahi makna usia 17 tahun Umri sebagai buah dari niat dan amal saleh yang telah dirintis sejak awal oleh PWM Riau.

“Kita tentu bersyukur, hari ini Umri telah berusia 17 tahun. Usia ini bukan sekadar angka, tetapi sebuah buah — sebagaimana yang disebutkan dalam Surah Ibrahim — dari ‘kalimah thayyibah’,” ujar Dr. Sutarmo.

Beliau menjelaskan bahwa “kalimah thayyibah” tidak hanya sebatas ucapan yang baik, tetapi juga mencerminkan niat dan perbuatan baik yang menghasilkan dampak nyata. Ini menegaskan bahwa usia Umri yang ke-17 adalah bukti dari dedikasi dan kontribusi positif yang telah diberikan.

(AL)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Example 728x250 Example 728x250

You cannot copy content of this page